Plengkung Wijilan Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sebuah provinsi terkecil di Indonesia yang masih memegang sistem kerajaan di Indonesia. Sampai saat ini sistem pemerintahan gubernur di Yogyakarta masih dipegang oleh keturunan Sultan Hamengkubuwono. Untuk itu jika berbicara wisata budaya, Jogja adalah tempat paling recommended di Indonesia untuk dikunjungi.
Selain masih memegang kuat sistem kerajaan, Jogja juga masih menyimpan banyak warisan bangunan dan artefak tradisional warisan leluhur. Salah satu peninggalan budaya yang masih dijaga sampai hari ini adalah Plengkung Wijilan.
Plengkung Wijilan atau dalam Bahasa Indonesia bisa disebut Gapura Wijilan, merupakan gapura yang dulunya dimanfaatkan sebagai jalur masuk ke area keraton Yogyakarta. Dulunya, keraton Yogyakarta memiliki lima buah gerbang (plengkung) untuk masuk ke dalam area keraton yaitu plengkung Madyasura, plengkung Jagabaya, plengkung Gading, plengkung Jagasura, dan plengkung Tarunasura atau sekarang lebih dikenal sebagai Wijilan. Sayangnya hanya tersisa dua plengkung saja yang masih bertahan hingga hari ini, yaitu Plengkung Wijilan dan Plengkung Gading.
Sekilas Mengenai Plengkung Wijilan
Plengkung Wijilan atau nama aslinya disebut Plengkung Tarunasura adalah plengkung yang terletak di sisi timur keraton Yogyakarta. Plengkung ini terletak di daerah Wijilan, Kraton, Yogyakarta. Saat ini plengkung Wijilan menjadi jalur utama lalu lintas kendaraan sehingga cukup ramai dilewati kendaraan. Arti Tarunasura dalam Bahasa Jawa sendiri adalah pemuda pemberani
Baca juga, Tugu Pal Putih Jogja, Icon Kota yang Selalu Ramai di Malam Hari
Dulunya, gerbang ini memang dijaga oleh beberapa pasukan keraton pemberani. Plengkung ini merupakan salah satu gerbang yang dilalui oleh sultan, selain plengkung Gading karena gerbang selatan ini lebih diperuntukan untuk membawa jenazah sultan yang telah mati ke pemakamannya. Hingga saat ini plengkung Tarunasura masih terjaga, namun tembok beteng bagian sisi-sisinya sudah hilang karena dialihkan menjadi pemukiman warga.
Plengkung Tarunasura kini menjadi gapura masuk ke daerah sentra makanan khas gudeg jogja. Anda dapat menuju daerah sentra gudeg yang dikenal dengan nama gudeg wijilan yang mewakili seluruh rumah makan gudeg di dalam area tersebut. Selain sentra kuliner gudeg, Anda dapat mencari cinderamata dan souvenir di area sekitar seperti kerajinan khas Jogja, batik dan sebagainya. Selain sebagai gerbang masuk sentra gudeg, Plengkung Wijilan juga menjadi pintu gerbang kawasan dalam benteng dan Museum Sonobudoyo Unit 2.
Lokasi
Plengkung Wijilan berlokasi di sebelah timur dari Keraton Yogyakarta, di kelurahan Panembahan. Untuk menuju area ini cukup mudah, Anda dapat memilih kendaraan umum maupun sewa mobil jogja.
Berapa Harga Tiket dan Jam Buka?
Karena kini plengkung ini lebih ditujukan untuk keperluan lalu lintas transportasi, Anda dapat memasuki area plengkung dengan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Gerbang ini juga dibuka selama 24 jam sehingga Anda dapat merencanakan kunjungan Anda ke area ini kapan saja
Keunikan
Bentuk plengkung yang didesain dan dibangun sedemikian rupa membuat tempat ini sangat recommended untuk spot foto bersejarah. Terdapat ukiran-ukiran serupa tumbuhan yang ada di dinding plengkung membuatnya terlihat sangat indah dan khas. Gerbang ini dibangun berbentuk melengkung pada bagian atasnya. Ketika melewati gerbang ini Anda akan merasa sedang melewati gerbang panjang dengan suasana tradisionalnya. Kartanesia tour jogja telah merangkum tempat wisata ini dalam paket wisata jogja terlengkap.
Wisata Sekitar yang Bisa Dikunjungi
Selain plengkung ini, berikut beberapa wisata populer yang dapat Anda kunjungi, seperti:
- Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta merupakan tempat wisata utama yang harus dikunjungi oleh para wisatawan ketika ke Yogyakarta. Keraton Yogyakarta merupakan saksi sejarah bisu mengenai kebesaran kekuasaan kerajaan saat itu. Anda dapat menemukan berbagai peninggalan kerajaan sejak zaman Sri Sultan HB I di keraton. Terdapat beberapa pertunjukkan kesenian lokal pula di area sekitar keraton.
- Alun-Alun Utara
Dari plengkung ini Anda dapat menuju area alun-alun utara (alun-alun lor) yang letaknya masih di sekitar plengkung. Alun-alun ini berada di sebelah utara dari keraton Jogja. Sering diadakan berbagai acara besar di area alun-alun utara seperti Pekan Raya Sekaten.
- Taman Sari
Dulunya, Taman Sari ini digunakan sebagai tempat mandi bagi para keluarga Sultan khususnya putri Raja. Taman Sari kini dibuka untuk umum sebagai salah satu lokasi bersejarah Jogja. Anda dapat mengunjungi spot ini untuk berfoto-foto maupun berkeliling mengeksplorasi daerah di sekitarnya yang kaya akan keragaman budaya.
- Masjid Gede Kauman
Masjid Gede Kauman merupakan masjid bersejarah dan tertua yang ada di Yogyakarta. Masjid ini dibangun langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. arsitektur yang digunakan pada masjid ini sangatlah unik karena menggabungkan seni arsitektur Jawa kuno dan nilai keislaman. Masjid ini juga sering digunakan untuk perayaan hari besar agama Islam di Yogyakarta.
Perhatikan Hal ini Sebelum Menuju Lokasi
Plengkung Wijilan sendiri lebih cocok digunakan sebagai spot foto yang instagramable. Berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti saat mengunjungi wisata sejarah ini, antara lain:
- Saat ke sini jangan lupa untuk membawa peralatan fotografi yang memadai agar setiap momen berharga Anda tertangkap kamera.
- Jangan lupa untuk tetap mengawasi barang bawaan seperti tas, dompet, dan gadget. Seringkali kita teledor terhadap barang bawaan ketika terlalu asyik berfoto.
- Selepas berfoto Anda dapat melanjutkan perjalanan Anda ke spot-spot menarik di sekitar plengkung.
- Siapkan bekal yang cukup untuk berkeliling. Meskipun Anda begitu banyak jajanan di sekitar wisata ini, namun jika Anda tidak ingin repot membeli, Anda bisa membawa bekal.
Itulah keunikan bersejarah yang ditawarkan oleh Plengkung Wijilan Jogja. Ketika ke Jogja jangan lupa untuk menyempatkan berkunjung ke sini karena tempat ini akan memberikan pemahaman sejarah yang lebih kepada pengunjungnya.